JAKARTA, KOMPAS.com - Para anggota Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) akan mendatangi Mabes Polri, Jakarta, Senin ( 6/6/2011 ), untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan hasil penanganan kasus penembakan tiga polisi di Palu, Sulawesi Tengah. "Sekarang kita mau ketemu pihak Humas Polri untuk minta klarifikasi," kata Sonhadi, Direktur JAT Media Center seusai sidang terdakwa Abu Bakar Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta, hari ini. Sonhadi mengatakan, pihaknya mempertanyakan darimana Polri mendapatkan data bahwa komplotan pelaku penembakan itu adalah anggota JAT wilayah Sulteng. Dikatakannya, JAT tidak memiliki cabang di Sulteng. "Kalau dia (Polri) tidak memberikan klarifikasi, pernyataan itu hanya untuk membangun opini, apalagi jelang vonis (Ba'asyir). Hal ini sudah sering dilakukan," ucap dia. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
Ketika dimintai tanggapan bahwa JAT Sulteng dibentuk Abu Tholut, dia menjawab, "Abu Tholut itu siapa? Kalau bentuk JAT itu harus resmi. Itu juga yang harus diklarifikasi. Kenapa dikaitkan-kaitkan dengan Abu Tholut. Barang kali karena dia (Tholut) pernah di sana (Poso) terus dikait-kaitkan". "Kita minta Mabes Polri agar berhati-hati memberikan pernyataan. Pakai lah koridor hukum yang mereka junjung sendiri yaitu asas praduga tak bersalah. Itu kan bentuk pembunuhan karakter," tambah Sonhadi. Sonhadi mengaku tidak mengenal empat pelaku yakni Aryanto Haluta alias Abu Jafar, Rafli alias Furqon, Fauzan dan Dayat. "Kita lihat foto mereka yang beredar dan kita sama sekali tidak kenal," pungkasnya. Seperti diberitakan, pernyataan bahwa komplotan pelaku adalah anggota JAT disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar. Fakta bahwa mereka adalah anggota JAT berdasarkan pemeriksaan dua pelaku yang ditangkap, yakni Aryanto dan Rafli. Dikatakan Boy, mereka dilatih Tholut sebelum pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho di Aceh. Seperti diketahui, Tholut ikut melatih para peserta pelatihan bersenjata api di Aceh.
Ketika dimintai tanggapan bahwa JAT Sulteng dibentuk Abu Tholut, dia menjawab, "Abu Tholut itu siapa? Kalau bentuk JAT itu harus resmi. Itu juga yang harus diklarifikasi. Kenapa dikaitkan-kaitkan dengan Abu Tholut. Barang kali karena dia (Tholut) pernah di sana (Poso) terus dikait-kaitkan". "Kita minta Mabes Polri agar berhati-hati memberikan pernyataan. Pakai lah koridor hukum yang mereka junjung sendiri yaitu asas praduga tak bersalah. Itu kan bentuk pembunuhan karakter," tambah Sonhadi. Sonhadi mengaku tidak mengenal empat pelaku yakni Aryanto Haluta alias Abu Jafar, Rafli alias Furqon, Fauzan dan Dayat. "Kita lihat foto mereka yang beredar dan kita sama sekali tidak kenal," pungkasnya. Seperti diberitakan, pernyataan bahwa komplotan pelaku adalah anggota JAT disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar. Fakta bahwa mereka adalah anggota JAT berdasarkan pemeriksaan dua pelaku yang ditangkap, yakni Aryanto dan Rafli. Dikatakan Boy, mereka dilatih Tholut sebelum pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho di Aceh. Seperti diketahui, Tholut ikut melatih para peserta pelatihan bersenjata api di Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar