JAKARTA, KOMPAS.com - Empat terduga teroris kelompok Poso, Sulawesi Tengah, dibawa Densus 88 Anti Teror Polri ke Markas Komando Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat, untuk kepentingan penyidikan. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, keempatnya yakni Haryanto Abdul Jabar, alias Furkon, Anang Muhtadin alias Papa Enal, Ali Miftah, dan Ali Firmansyah alias Ibrahim. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
"Mereka kelompok Poso. Ada juga yang tergabung kelompok Dulmatin," kata Boy di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi III di DPR, Senin (13/6/2011). Boy mengatakan, empat orang itu bagian dari 16 terduga teroris yang ditangkap di berbagai wilayah yakni dua orang di Pekalongan, Jawa Tengah, dua orang di Kalimantan Timur, tujuh orang di Jakarta, dua orang di Sulawesi Tengah, satu orang di Bandung. Boy menambahkan, dari pengakuan para tersangka, mereka berencana menyebarkan racun sianida di kantor-kantor polisi di Jakarta untuk menyerang polisi. Penyerangan itu adalah modus baru yang dilakukan kelompok teroris. "Dugaannya seperti itu," kata Boy.
"Mereka kelompok Poso. Ada juga yang tergabung kelompok Dulmatin," kata Boy di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi III di DPR, Senin (13/6/2011). Boy mengatakan, empat orang itu bagian dari 16 terduga teroris yang ditangkap di berbagai wilayah yakni dua orang di Pekalongan, Jawa Tengah, dua orang di Kalimantan Timur, tujuh orang di Jakarta, dua orang di Sulawesi Tengah, satu orang di Bandung. Boy menambahkan, dari pengakuan para tersangka, mereka berencana menyebarkan racun sianida di kantor-kantor polisi di Jakarta untuk menyerang polisi. Penyerangan itu adalah modus baru yang dilakukan kelompok teroris. "Dugaannya seperti itu," kata Boy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar