Sabtu, 29 Januari 2011

Polri, Siapa Penyuap Gayus

Are you looking for some inside information on mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Here's an up-to-date report from mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts who should know.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pertanyaan siapa penyuap Gayus Tambunan belum pernah dijawab oleh Polri sejak mafia kasus dan mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai pajak, mencuat bulan April 2010. Bahkan, kalau mau ditarik lebih jauh lagi, sejak awal Gayus berurusan dengan hukum tahun 2009 .

Tak jelas dari mana harta fantastis sekitar Rp 100 miliar dalam bentuk uang tunai, logam mulia, dan saham milik mantan pegawai golongan IIIa di Direktorat Jenderal Pajak itu. Tak ada satu pihak pun yang bertanggungjawab atas aliran dana ke Gayus, baik pemilik uang maupun perantara.

Jangankan menjerat penyuap, sampai saat ini Polri tak pernah menjelaskan kepada publik tentang hasil penyelidikan pihak-pihak yang selama ini disebut penyokong dana ke Gayus. Apa sebenarnya alasan tidak ditemukan unsur pidana? Padahal, Polri sendiri yang menyebut siapa pihak-pihak itu.

Polri pernah menyebut tengah menyelidiki empat perusahaan yakni PT SAT, PT DAS, PT E, dan PT I terkait mafia pajak. Penyelidikan itu telah dilakukan sejak April 2010 . Dari empat perusahaan itu, baru kasus PT SAT yang ditindaklanjuti ke penyidikan. Itu pun tak ditemukan adanya suap. Hanya dugaan penyalahgunaan wewenang saat menangani keberatan pajak yang berujung dijeratnya empat pegawai pajak.

Polri juga belum menjelaskan terkait aliran dana dari PT Megah Citra Jaya Garmindo senilai Rp 370 juta, serta Roberto Santonius, konsultan pajak sebesar Rp 925 juta. Dua pihak itu yang menyeret Gayus dalam kasus tahun 2009. Seperti diketahui, kasus itu direkayasa dan berakhir vonis bebas di Pengadilan Negeri Tangerang.

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

Kemudian, Polri belum mengungkap pengakuan Gayus terkait aliran dana dari tiga perusahaan Bakrie Grup dengan total sekitar 3.500.000 dollar AS. Gayus mengaku menerima uang itu dari Alif Kuncoro setelah melakukan tiga pekerjaan. Terakhir, Polri belum menjelaskan soal pengusaha HS yang disebut Gayus penyokong dana untuk pelesiran ke luar negeri selama berstatus tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Rekayasa Jilid II

Donal Fariz, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), mengatakan, belum dijeratnya para penyuap terkait uang Rp 28 miliar dan Rp 74 miliar mendekati rampungnya proses penyidikan adalah bentuk rekayasa kasus Gayus jilid II. Rekayasa pertama yakni kasus empat perkara Gayus yang membuatnya diganjar tujuh tahun penjara. Padahal, Polri telah memegang data pajak 151 perusahaan.

"Kepolisian telah melukai rasa keadilan dengan menjerat penerima suap tapi tidak memproses penyuap. Proses hukum dilakukan untuk melindungi kejatahan itu sendiri. Padahal, ada celah besar untuk menjerat penyuap," ucap dia ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (30/1/2011).

Dikatakan Donal, Polri sebenarnya mampu menuntaskan kasus itu. Namun, kata dia, ada ketidakmauan dari petinggi Polri. "Itu kelihatan dari pernyataan petingginya. Mantan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri katakan kalau kasus ini dibuka maka republik akan goncang. Terakhir Kabareskrim Komjen Ito Sumardi katakan kami tidak buka-bukaan terhadap kasus ini karena akan merusak citra pemerintah," kata Donal.

Donal menilai alasan Polri terlalu mengada-ada yang meminta masyarakat menunggu fakta di pengadilan untuk menjerat penyuap. "Itu logika sesat. Kasus Gayus sudah dimulai sejak April 2010, betapa lamanya penanganan kasus ini. Semakin lama, semakin kelihatan ada tebang pilih. Semakin kelihatan melindungi kejahatan-kejatahan khususnya wajib pajak bermasalah. Kita semakin tidak percaya kasus ini ditangani kepolisian," lontar dia.

I hope that reading the above information was both enjoyable and educational for you. Your learning process should be ongoing--the more you understand about any subject, the more you will be able to share with others.

Tidak ada komentar: