Sabtu, 23 Juli 2011

Janggal, Sinar Matahari Pada Kamar Nazar

Paragraf berikut ini merangkum karya para ahli
yang benar-benar akrab dengan semua aspek
. Heed saran mereka untuk menghindari kejutan
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi telematika Abimanyu 'Abah' Wachjoewidajat mengatakan, cahaya terang yang berada di ruang kamar M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011, pada wawancara melalui konferensi video Skype, Kamis (21/7/2011) janggal. Nazaruddin diduga sengaja membentuk opini bahwa dirinya berada di negara yang memiliki perbedaan waktu yang jauh dengan Indonesia.

"Jelas terlihat bahwa bias cahaya begitu lebar. Itu menandakan sumber cahaya begitu dekat dengan lubang jendela," kata Abimanyu kepada Kompas.com melalui surat elektronik, Sabtu (23/7/2011).

Tak hanya itu, Abimanyu mengatakan, daya sinar yang diduga sinar matahari tersebut juga terlihat pendek. Bias cahaya pada kamar terlihat hanya sepanjang sekitar 30 sentimeter. Padahal, bias sinar matahari biasanya konsisten tajam hingga bermeter-meter.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.

"Logika tersebut memberikan saya kesimpulan bahwa sinar terang tersebut hanya berasal dari lampu yang memang mempunyai daya pijar, tetapi tidak mempunyai daya tembus cahaya. Di dunia telematika, kami istilahkan dengan ANSI Lumens dengan satuan Lux," katanya.

Abimanyu mengatakan, cahaya tersebut tidak dapat membuktikan lokasi keberadaan Nazaruddin beserta waktunya. Abimanyu juga menyayangkan jika ada pihak-pihak yang sempat memberikan pernyataan kepada media mengenai keberadaan Nazaruddin. Pernyataan tersebut dapat membuat yang bersangkutan kembali berpindah ke tempat lain.

Dosen mata kuliah Technopreneurship di UIN Syarif Hidayatullah ini juga menduga Nazaruddin sengaja mengenakan topi etnis tertentu untuk mengesankan bahwa dirinya berada di suatu lokasi tertentu. Topi tak bisa dijadikan petunjuk mengenai keberadaan Nazaruddin.

"Dan, menurut pendapat saya, alasan dia mengenakan topi adalah untuk menutupi rambutnya yang telah ditipiskan agar lebih mudah tersamar. Ini bisa jadi trik orang yang sedang dalam pelarian," katanya.

Pertanggungan ini artikel informasi adalah sebagai lengkap dapat hari ini. Tapi kau selalu harus meninggalkan terbuka kemungkinan bahwa penelitian di masa depan dapat mengungkap fakta-fakta baru.

Tidak ada komentar: