JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan keterangan para saksi, Kepolisian telah mengindentifikasi kelompok penyerang warga Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, yang menewaskan tiga jemaah Ahmadiyah. Saat ini, Polri tengah memburu para pelaku. "Masih dalam pencarian para pelaku. Kita tunggu saja, anggota sedang bekerja. Beri kesempatan mereka untuk bekerja dengan baik," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/2/2011). Anton mengatakan, pihaknya telah memeriksa lima saksi dan meminta keterangan warga terkait peristiwa itu. Selain itu, pihaknya telah menyita sejumlah barang bukti berupa batu, senjata tajam dan barang bukti lain. You can see that there's practical value in learning more about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Can you think of ways to apply what's been covered so far?
"Sampai hari ini kita masih kumpulkan barang bukti yang ada. Saya mengimbau kepada pelaku anarkis kemarin untuk menyerahkan diri kepada Polri," ucap Anton. Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya menduga ada provokasi untuk mengumpulkan massa dalam jumlah besar. "Ini kan tidak mungkin datang dengan tiba-tiba dengan sendirinya. Pasti ada yang ajak karena massa ini rentan provokasi sehingga berlaku tidak rasional lagi," kata dia. "Kepolisian ingin mencari tahu yang mengakibatkan masyarakat sampai brutal. Kemarin adalah masyarakat yang datang bersama-sama baik yang bertamu ke rumah Pak Suparman maupun masyarakat yang merasa keberatan dengan adanya mereka di sana. Ini kita mau cari tau ada masalah apa," tambah Boy. Seperti diberitakan, sekitar 1.000 warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menyerang Jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 10.30 WIB. Bentrokan dipicu kedatangan sejumlah anggota jemaah Ahmadiyah dari luar daerah. Akibat peristiwa itu, tiga anggota jemaah Ahmadiyah tewas.
"Sampai hari ini kita masih kumpulkan barang bukti yang ada. Saya mengimbau kepada pelaku anarkis kemarin untuk menyerahkan diri kepada Polri," ucap Anton. Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya menduga ada provokasi untuk mengumpulkan massa dalam jumlah besar. "Ini kan tidak mungkin datang dengan tiba-tiba dengan sendirinya. Pasti ada yang ajak karena massa ini rentan provokasi sehingga berlaku tidak rasional lagi," kata dia. "Kepolisian ingin mencari tahu yang mengakibatkan masyarakat sampai brutal. Kemarin adalah masyarakat yang datang bersama-sama baik yang bertamu ke rumah Pak Suparman maupun masyarakat yang merasa keberatan dengan adanya mereka di sana. Ini kita mau cari tau ada masalah apa," tambah Boy. Seperti diberitakan, sekitar 1.000 warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menyerang Jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 10.30 WIB. Bentrokan dipicu kedatangan sejumlah anggota jemaah Ahmadiyah dari luar daerah. Akibat peristiwa itu, tiga anggota jemaah Ahmadiyah tewas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar