Senin, 29 Agustus 2011

Lagi, Kabut Asap Ganggu Warga Dumai

Ketika Anda berpikir tentang
, apa pendapatmu pertama? Aspek mana
penting, yang penting, dan mana yang bisa Anda ambil atau meninggalkan? Anda akan hakim.
PEKANBARU, KOMPAS.com " Kabut asap yang diindikasi berasal dari sisa kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti sebagian besar wilayah Kota Dumai, Riau.

Seorang warga Dumai, Megy Aljafari, mengatakan bahwa kabut asap yang muncul kali ini terasa sangat menyengat dan mengganggu rongga pernapasan, terutama bagi pengendara sepeda motor. "Kabut asap kali ini merupakan yang kedua kalinya selama Ramadhan," ujarnya,Senin (29/8/2011) malam.

Ia mengatakan, selain menyelimuti jalan-jalan utama, kabut asap tebal juga menyelimuti wilayah permukiman warga di wilayah itu. Hal ini mengakibatkan jarak pandang berkurang hingga kurang dari 500 meter.

"Memang laju kendaraan belum terganggu akibatnya, tapi tetap saja yang namanya kabut asap, apalagi sisa kebakaran hutan dan lahan, tentu terasa sangat mengganggu rongga pernapasan," katanya.

Jika fakta
Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip
informasi penting oleh Anda.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Marjoko Santoso mengatakan, kabut asap yang menyelimuti sebagian besar Kota Dumai diprediksi telah mencemari udara sehingga mengakibatkan kualitas udara menurun drastis.

"Belum tahu pasti kondisi udara karena belum ada laporan dari papan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) milik PT Chevron Pacific Indonesia. Namun, dari pantauan kasatmata, kondisi Senin malam, sekitar pukul 21.00 WIB, kualitas udara di Dumai berada pada kisaran 100 hingga 150 polutan standar indeks (PSI)," katanya.

Dengan demikian, kata Marjoko, sebaiknya masyarakat mulai mewaspadai dampak kabut asap dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, baik saat berjalan kaki maupun berkendara sepeda motor.

"Kami juga menganjurkan warga untuk senantiasa secara rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ketika pernapasan terganggu atau batuk pilek karena ini bisa jadi gejala ISPA (infeksi saluran pernapasan akut)," kata Marjoko.

 

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

Tidak ada komentar: