Kamis, 25 Agustus 2011

Ditinggal Kader, Golkar Tak Akan Jadi Kecil

Apakah Anda pernah merasa seperti Anda tahu hanya cukup tentang
akan berbahaya? Mari kita lihat apakah kita dapat mengisi sebagian dari celah dengan info terbaru dari para ahli
.
JAKARTA, KOMPAS.com " Politisi Golkar, Nurul Arifin, mengungkapkan, hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari partainya terhadap sejumlah kader yang masih tergabung dalam Partai Nasdem. Namun, kata Nurul, seharusnya kader yang mendua memiliki tanggung jawab moral untuk memutuskan pilihan mereka untuk tetap atau meninggalkan Golkar.

"Di mana moral obligasi mereka, di mana etik mereka. Etik, kan, enggak bisa diatur. Jadi, ya, etika mereka ada di mana? Jadi, mereka mau tetap di sana, tapi juga tetap menjadi anggota DPR dan enggak mau kehilangan mendapatkan penghasilan dari DPR," ujar Nurul di Gedung DPR, Kamis (25/8/2011).

Dimintai konfirmasi mengenai rencana pemecatan orang-orang yang tak mengindahkan tawaran partai, Nurul hanya tersenyum. Ia memilih tak menjawab hal tersebut. Ia kembali menekankan, Golkar belum memiliki tindakan tegas terkait dengan itu.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

"Kami memang bersikap tegas, tapi tindakan tegas belum. Itu yang selalu kami gugat. Soal itu (pemecatan), tanya ke Idrus (Sekjen Golkar Idrus Marham) saja, deh. Kalau enggak, tanya ke bagian biro hukum partaisaja, itu lebih oke," paparnya.

Partai Golkar, lanjut Nurul, layaknya sebuah pabrik kader. Partai dengan jumlah kader besar, di mana kader-kadernya pergi ataupun dicolong partai lain.

"Kami itu enggak pernah ketakutan. Mau kader bikin partai sana-sini, kadernya mau lari ke sana ke sini, sudah tahu itu. Karena tidak ada ceritanya kader dari partai lain masuk ke Golkar. Yang ada dari Golkar dicolongin aja mulu, ke sana ke sini atau kalau enggak bikin partai baru. Tapi, kami tidak pernah menjadikecil kalau cuma urusan tiga atau empat orang," katanya.

Ia berharap petinggi-petinggi Golkar memberikan tindakan tegas sehingga tidak terkesan dilematis dalam memberikan keputusan terbaik bagi kadernya yang mendua."Kalau diperpanjang lagi, sebetulnya percuma tanpa ketegasan sikap," ujarnya.

Tidak ada salahnya untuk baik-informasi yang terakhir pada
. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini ke artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di bidang
.

Tidak ada komentar: