JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menekankan, kebanggaan sebagai bangsa bisa luntur ketika rakyat lapar dan tak sejahtera. Hal itu disampaikan Aburizal di Jakarta, Kamis (18/8/2011), dalam peluncuran kembali buku "Merebut Hati Rakyat Melalui Nasionalisme, Demokrasi, dan Pembangunan Ekonomi". Buku yang memuat pokok pikiran Aburizal sepanjang 1994-2004 tersebut pernah diterbitkan pada Oktober 2004. "Jika rakyat lapar, tidak ada kebanggaan menjadi bangsa Indonesia," kata Aburizal. Sekarang kita telah membahas aspek-aspek
, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Aburizal juga menyorot bangsa Indonesia yang dikecilkan karena realitas adanya tenaga kerja kurang terdidik yang dikirimkan ke luar negeri. Misalnya saja, sebutan Indon bagi warga Indonesia di Malaysia mengandung konotasi yang buruk dan meremehkan. Karenanya, Aburizal mengajak seluruh komponen bangsa untuk tetap bersemangat, berkarya maksimal di bidangnya masing-masing.
Aburizal juga menyorot bangsa Indonesia yang dikecilkan karena realitas adanya tenaga kerja kurang terdidik yang dikirimkan ke luar negeri. Misalnya saja, sebutan Indon bagi warga Indonesia di Malaysia mengandung konotasi yang buruk dan meremehkan. Karenanya, Aburizal mengajak seluruh komponen bangsa untuk tetap bersemangat, berkarya maksimal di bidangnya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar