JAKARTA, KOMPAS.com - Pada bulan Oktober 2011 mendatang, usia kepemimpinan Presiden-Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono berusia dua tahun. Banyak terjadi dinamika selama dua tahun, mulai dari kasus Century hingga kasus korupsi yang mendera Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selama hampir dua tahun pemerintahan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melihat dan merasakan sendiri beberapa kekurangan terkait kinerja pemerintahan pada umumnya dan kabinet pada khususnya. Pihak Istana Kepresidenan mengakui adanya penurunan kepercayaan masyarakat atas kepemimpinan duo SBY-Boediono. Anda tidak dapat mempertimbangkan semua yang anda hanya membaca untuk menjadi informasi penting tentang
. Tapi jangan heran jika Anda menemukan diri Anda mengingat dan menggunakan informasi ini sangat dalam beberapa hari mendatang.
"Ada sejumlah alasan objektif yang kami mengerti sebagai penyebab penurunan itu. Sebagian karena faktor eksternal dan sebagian lagi karena faktor internal. Kami membereskan yang di dalam, membenahi pekerjaan rumah, dan mencuci yang kotor," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga kepada para wartawan melalui pesan singkat, Minggu (18/9/2011). Memasuki tahun ketiga, sambung Daniel, Presiden akan memulai gaya pemerintahan yang lebih menggambarkan dinamika di luar istana. "Kami yang di dalam akan lebih seirama dengan derap langkah yang di luar," kata Daniel. Menurutnya, tak ada kata terlambat untuk memulai gaya pemerintahan yang baru. "Namun, semua orang juga harus bahwa, yang kita perlukan adalah köntinuitas, bukan jalan pintas. Berhenti berpikir bahwa ada jalan mudah untuk sebuah transformasi yang sangat mendasar, yang cakupan dan jangkaunnya melampaui ruang negara dan pasar. Masyarakat juga harus berubah dalam cara pandang dan orientasi. Optimis, berpikir positif, dan kritis adalah kombinasi yang konstruktif," kata Daniel.
"Ada sejumlah alasan objektif yang kami mengerti sebagai penyebab penurunan itu. Sebagian karena faktor eksternal dan sebagian lagi karena faktor internal. Kami membereskan yang di dalam, membenahi pekerjaan rumah, dan mencuci yang kotor," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga kepada para wartawan melalui pesan singkat, Minggu (18/9/2011). Memasuki tahun ketiga, sambung Daniel, Presiden akan memulai gaya pemerintahan yang lebih menggambarkan dinamika di luar istana. "Kami yang di dalam akan lebih seirama dengan derap langkah yang di luar," kata Daniel. Menurutnya, tak ada kata terlambat untuk memulai gaya pemerintahan yang baru. "Namun, semua orang juga harus bahwa, yang kita perlukan adalah köntinuitas, bukan jalan pintas. Berhenti berpikir bahwa ada jalan mudah untuk sebuah transformasi yang sangat mendasar, yang cakupan dan jangkaunnya melampaui ruang negara dan pasar. Masyarakat juga harus berubah dalam cara pandang dan orientasi. Optimis, berpikir positif, dan kritis adalah kombinasi yang konstruktif," kata Daniel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar