JAKARTA, KOMPAS.com " Sebanyak 13 korban bom bunuh diri di Masjid Adz Zikro, Kompleks Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, masih menjalanni perawatan di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Minggu (17/4/2011). Enam orang di antaranya mengalami luka berat. Hal itu dikatakan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta. "Dari 30 tinggal 13 orang yang masih dirawat. Enam luka berat, sisanya luka ringan," ujar Anton. Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
Adapun Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon AKBP Herukoco yang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina akan menjalani operasi untuk mengeluarkan serpihan mur yang bersarang di dadanya sore ini. Dokter menyatakan, masih banyak serpihan material bom yang terdapat di beberapa bagian tubuhnya. Sementara itu, terkait pelaku bom bunuh diri, hingga kini pihak kepolisian belum dapat memastikan identitas jenazah pelaku yang dibawa ke RS Polri Sukamto tersebut. Meski diduga kuat pelaku adalah M Syarif, Anton mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil tes DNA jenazah untuk menyimpulkan identitas jenazah. Sebelumnya, pihak kepolisian membawa sampel darah Abdulkadir (66) dan Sri (66), yang mengakui jenazah pengeboman bunuh diri di Cirebon adalah putranya, M Syarif. Sampel darah tersebut akan dibandingkan dengan sampel darah jenazah pelaku pengeboman melalui tes DNA. Abdulkadir dan Sri juga mengatakan bahwa wajah pelaku yang dirilis Polri serupa dengan anaknya. Namun, keterangan mereka saja dinilai belum cukup.
Adapun Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon AKBP Herukoco yang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina akan menjalani operasi untuk mengeluarkan serpihan mur yang bersarang di dadanya sore ini. Dokter menyatakan, masih banyak serpihan material bom yang terdapat di beberapa bagian tubuhnya. Sementara itu, terkait pelaku bom bunuh diri, hingga kini pihak kepolisian belum dapat memastikan identitas jenazah pelaku yang dibawa ke RS Polri Sukamto tersebut. Meski diduga kuat pelaku adalah M Syarif, Anton mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil tes DNA jenazah untuk menyimpulkan identitas jenazah. Sebelumnya, pihak kepolisian membawa sampel darah Abdulkadir (66) dan Sri (66), yang mengakui jenazah pengeboman bunuh diri di Cirebon adalah putranya, M Syarif. Sampel darah tersebut akan dibandingkan dengan sampel darah jenazah pelaku pengeboman melalui tes DNA. Abdulkadir dan Sri juga mengatakan bahwa wajah pelaku yang dirilis Polri serupa dengan anaknya. Namun, keterangan mereka saja dinilai belum cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar