Sabtu, 19 Maret 2011

Peneror Kader Baru dari Pinggiran Kota

Paragraf berikut ini merangkum karya para ahli Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah yang benar-benar akrab dengan semua aspek Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Heed saran mereka untuk menghindari kejutan Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
JAKARTA, KOMPAS.com " Sementara polisi masih bekerja menelusuri modus operandi di balik rangkaian teror bom, ilmuan politik Hermawan Sulistyo menyodorkan sangkaan soal karakter pelakunya.

Hermawan yang pernah menyunting buku tipis soal kisah para korban teror bom Kuningan itu berpendapat, para peneror adalah pemain baru hasil didikan pemain lama.

Mereka berkelompok, sekitar 4-5 orang, dan tinggal di pinggiran kota."Dia serentak, pelakunya sama, sebab format bomnya mirip-mirip," kata Hermawan, merujuk pada empat paket bom buku yang ditujukan kepada Ketua Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, reserse senior Gories Mere, Ketua Umum Partai Patriot Japto S, dan musisi Ahmad Dhani.

Hermawan berteori soal itu usai diskusi bertajuk "Setelah Bom Buku Terbitlah Isu" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (19/3/2011).

"Alamat pengirim itu di desa-desa, kecamatan, bukan kota besar, misalnya di Ciomas, yang sudah pasti alamat palsu. Kenapa pilih Ciomas? Artinya orang itu yang ruang dunianya antara urban di luar kota dan di desa," katanya.

Sekarang kita telah membahas aspek-aspek Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

Tujuan kelompok teror tersebut, lanjut Hermawan, menciptakan ketakutan masyarakat dengan instrumen yang lebih sederhana. "Instrumennya bisa dengan banyak cara dan dia kali ini sukses, energi sedikit, biaya sedikit," ujar Hermawan.

Hermawan tidak melihat adanya motif pengalihan isu dalam serentetan teror berupa pengiriman paket tersebut. Menurutnya, pemerintah tidak memiliki kemampuan dalam merancang skenario pengalihan isu yang begitu rapi seperti ini.

"Pemerintah sangat rapuh. Saya tidak percaya ada unit yang bekerja seperti itu," ujarnya.Terkait penanganan penemuan paket mencurigakan, Hermawan menilai, kepolisian belum bertindak tepat jika dilihat dari segi investigasi.

Contohnya, ketika kepolisian langsung meledakkan paket kiriman yang mencurigakan tanpa memeriksa fisik paket terlebih dahulu.

"Dari segi jihandak nggak salah, tapi dari segi investigasi itu salah. Bisa saja dari bom itu ada sidik jari, harusnya dicari dulu. Contoh surat untuk Ulil, difotokopi, direbut-rebutin sama orang di sana, itu kan gak boleh harusnya," ungkapnya.

Dia juga menilai, selama ini upaya pencegahan pemerintah masih kurang. "Preventif kita lemah, sasaran pertumbuhan radikal itu di pelosok-pelosok, tapi tidak disentuh," ujarnya.

Saya berharap bahwa membaca informasi di atas adalah menyenangkan dan pendidikan untuk Anda. Anda proses pembelajaran harus berlangsung - semakin Anda memahami tentang subjek apapun, semakin Anda akan dapat berbagi dengan orang lain.

Tidak ada komentar: