JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mempercayakan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) dari ancaman radiasi di Jepang kepada pemerintah Jepang. Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, juga telah melakukan upaya perlindungan kepada para WNI di daerah rawan radiasi dengan cara evakuasi. "Pemerintah Jepang sangat hati-hati dan teliti, jadi tidak akan mungkin ada WNI yang pergi dari satu titik ke titik lain tanpa diperiksa kondisi fisiknya," ungkap Marty, Selasa (15/3/2011), di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta. Ia mencontohkan, WNI yang dievakuasi kembali ke tanah air harus diperiksa terlebih dahulu oleh pemerintah Jepang. Tujuannya memastikan tidak ada warga yang terkena radiasi keluar dari batas negeri sakura tersebut. Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
"Jadi semuanya terukur dan kami percayakan kepada pemerintah Jepang sehingga tidak perlu panik," ucap Marty.Selain upaya yang dilakukan Jepang, pemerintah Indonesia juga memastikan tidak ada satu pun warganya yang berada di dalam daerah jangkauan radiasi. Saat ini, pemerintah Jepang telah menetapkan jarak sejauh 20 kilometer dari pusat ledakan sebagai daerah rawan. "Pemerintah Indonesia juga menggarisbawahi peringatan Jepang supaya warga kita dievakuai dan tidak terkena dampak radiasi," katanya. Sebelumnya, pembangkitlistrik tenaga nuklir (PLTN) Daiichi diFukushima meledak akibat kegagalansistem pompa.Namun, reaktor tidak mengalamikerusakan. Zat radioaktif terpaksadilepaskan di beberapa instalasi nuklir dilokasi ini untuk mengurangi tekanan pada reaktor, menyebabkan udara tercemarradiasi. Bencana dahsyat itu telah165 orang terkontaminasi radiasi nuklir dan kemungkinan jumlah itubertambah. Adapun WNI di Fukushima mencapai 85 orang, sekitar tiga orang bertempat tinggal dalam wilayah yang masuk dalam kategori rawan, yakni di bawah 20 kilometer dari pusat ledakan. Tiga orang tersebut sudah dievakuasi KBRI.
"Jadi semuanya terukur dan kami percayakan kepada pemerintah Jepang sehingga tidak perlu panik," ucap Marty.Selain upaya yang dilakukan Jepang, pemerintah Indonesia juga memastikan tidak ada satu pun warganya yang berada di dalam daerah jangkauan radiasi. Saat ini, pemerintah Jepang telah menetapkan jarak sejauh 20 kilometer dari pusat ledakan sebagai daerah rawan. "Pemerintah Indonesia juga menggarisbawahi peringatan Jepang supaya warga kita dievakuai dan tidak terkena dampak radiasi," katanya. Sebelumnya, pembangkitlistrik tenaga nuklir (PLTN) Daiichi diFukushima meledak akibat kegagalansistem pompa.Namun, reaktor tidak mengalamikerusakan. Zat radioaktif terpaksadilepaskan di beberapa instalasi nuklir dilokasi ini untuk mengurangi tekanan pada reaktor, menyebabkan udara tercemarradiasi. Bencana dahsyat itu telah165 orang terkontaminasi radiasi nuklir dan kemungkinan jumlah itubertambah. Adapun WNI di Fukushima mencapai 85 orang, sekitar tiga orang bertempat tinggal dalam wilayah yang masuk dalam kategori rawan, yakni di bawah 20 kilometer dari pusat ledakan. Tiga orang tersebut sudah dievakuasi KBRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar