JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Demokrat DPR RI, Jafar Hafsah, mengungkapkan, keberadaan Sekretariat Gabungan Partai Koalisi penyooong pemerintahan SBY-Boediono ditandai masuknya orang-orang partai di kabinet. Bila ada yang tidak senang di koalisi, peserta koalisi bisa keluar. Menurut Jafar, koalisi terbentuk sejak dimulai pencalonan SBY-Boediono dalam Pilpres 2009 lalu. Ada tiga partai saat itu yang menyatakan untuk berkoalisi. Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:
"Supaya ada koalisi yang jelas, maka ada sekretariat dan yang mengajukan itu PKS. Setgab itu kami berikan namanya koalisi adalah lembaga yang tidak formal tidak diatur dalam konstitusi dan ini urusan partai," ungkap Jafar di ruang Fraksi Demokrat, Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (29/12/2010). Jafar menjelaskan, adanya pernyataan bahwa partai-partai koalisi bersepakat dengan presiden ditandai dengan duduknya anggota partai bersangkutan di eksekutif. "Penanda koalisi adalah dengan duduknya partai yang bersangkutan di kabinet," ujarnya. Selain itu, Jafar pun menjelaskan, dalam keputusan-keputusan di Setgab itu tidak tertulis layaknya sebuah lembaga, melainkan hanya pembicaraan. "Apabila ada yang tidak senang itu bisa terjadi dan bisa keluar koalisi. Koalisi ini bentuk variatif dari presidensil yang multipartai maka ada yang disebut Setgab," ujarnya. (Adi Suhendi)
"Supaya ada koalisi yang jelas, maka ada sekretariat dan yang mengajukan itu PKS. Setgab itu kami berikan namanya koalisi adalah lembaga yang tidak formal tidak diatur dalam konstitusi dan ini urusan partai," ungkap Jafar di ruang Fraksi Demokrat, Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (29/12/2010). Jafar menjelaskan, adanya pernyataan bahwa partai-partai koalisi bersepakat dengan presiden ditandai dengan duduknya anggota partai bersangkutan di eksekutif. "Penanda koalisi adalah dengan duduknya partai yang bersangkutan di kabinet," ujarnya. Selain itu, Jafar pun menjelaskan, dalam keputusan-keputusan di Setgab itu tidak tertulis layaknya sebuah lembaga, melainkan hanya pembicaraan. "Apabila ada yang tidak senang itu bisa terjadi dan bisa keluar koalisi. Koalisi ini bentuk variatif dari presidensil yang multipartai maka ada yang disebut Setgab," ujarnya. (Adi Suhendi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar